Setahun Bersama Pulsar 135 LS (Kekurangan, Kelebihan, Kesan dan Harapan)

Tak terasa sudah setahun bersama my pusy, mengantarku ke kantor, berbelanja ke pasar sampai supermarket, menemani berakhir pekan bersama keluarga, sharing dan riding bersama komunitas sesama pengguna pulsar dll. Banyak kesan-kesan yang dilalui selama merawat dan “menunggangi” my pusy, kelebihan serta kekurangannya, masalah dan segala solusinya saya coba rangkum dalam coretan kecil ini.

Pulsar merupakan motor produksi india yang di impor utuh (CBU) langsung oleh BAI (Bajaj Auto Indonesia). Motor ini merupakan motor yang lumayan tinggi dan berat dibandingkan motor sekelasnya, mungkin itu yang menyebabkan kestabilan handling ketika melakukan touring. Berikut keluhan atau kekurangan yang saya alami langsung pada pulsar 135 ls (PIES) yang saya miliki sekaligus beberapa solusinya :

1. STNK dan Plat Nopol yang jadinya lama. Ada yang bilang karena motor CBU jadi lebih lama ngurus suratnya, ada juga yang bilang karena ngurusnya dikolektif sekaligus jadi menunggu kumpul sampai sekian banyak baru diurus, walaupun saya sendiri tidak tau pastinya kenapa bisa lama hampir 1 bulan, bahkan ada rekan lain yang sampai 1 bulan lebih.
2. Customer Service yg cuek bebek, jutek, nggak murah senyum, dan suka menjawab sekenanya nggak mau repot. Walaupun tidak semua seperti itu, tapi hampir setiap servis nggak pernah dapet senyum walaupun udah senyum
3. Mekanik yang kurang teliti dan terkesan asal-asalan dalam setting motor ketika servis. Hampir setiap servis performa motor menjadi tidak enak sehingga harus servis sendiri, juga masalah ketelitian dan kerapihan, seperti lupa pasang baut, baut tidak kencang dll. Biasanya di komunitas udah ada tuh mekanik-mekanik yang direkomendasiin karena kerjanya bagus di tiap-tiap BERES, tapi memang jarang. Sejak selesai servis gratis akhirnya saya memutuskan untuk tidak servis di BERES lagi dan membeli beberapa peralatan untuk servis sendiri di rumah.
4. Sparepart yang langka dan kadang harus inden lama. Ini sudah menjadi rahasia umum para pengguna motor bajaj. Mudah-mudahan sesuai janji agar kedepan bisa lebih tersedia sparepart khususnya komponen yang fastmoving
5. Getaran mesin yang lumayan kerasa di rpm 7000 seperti pernah saya bahas pada artikel di sini beserta solusinya
6. Kualitas baut yang kurang baik yang juga pernah saya bahas di sini
7. Tali kopling yang putus. Total sudah dua kali ganti tali kopling menggunakan punya vespa. Mungkin hal ini wajar mengingat jalan kota jakarta yang macet yang sering stop-n-go membuat kopling sering ditarik. Dan memang setelah pergantian pertama cepat putus dikarenakan kesalahan pemasangan
8. Arus Input dari Spul ke aki yang kurang ketika semua lampu menyala yang ditandai dengan berkedipkan indikator aki low pada dashboard. Jadi ketika lampu utama menyala dan putaran mesin di bawah 3000-4000 rpm, maka input arus yang masuk lebih kecil daripada outputnya, biasanya kejadian aki low ini pada saat terjebak macet.

Dari uraian di atas sebenarnya cuma 3 masalah yang terjadi pada motor, yaitu masalah getar, baut, dan kelistrikan. Untuk masalah kelistrikan saya cukup menambah kapasitor bank pada volt stabilizer yang saya pasang. Kekurangan/keluhan tersebut rasanya terlalu sedikit jika dibandingkan kelebihan yang saya dapatkan pada varian ini. Berikut kesan atau kelebihan yang saya rasakan selama menggunakan my pusy :

1. Dengan teknologi DTS-i (Digital Twin Spark Ignition) paten milik Bajaj alias dua busi, membuat motor ini maksimal dalam pembakaran sehingga menyebabkan tarikan motor responsif dan memiliki tenaga yang besar untuk motor 135cc serta keiritan yang bisa menyaingi motor-motor bebek. Saya sendiri bisa mendapatkan konsumsi bahan bakar rata 1:52 (1lt untuk 52km) untuk jenis premium+tora2 dan 1:55-60 untuk jenis pertamax/shell super.
2. Varian pertama Pulsar yang mengaplikasikan 4 klep dalam 1 silinder. Tentunya dengan 4 klep dan 2 businya, dijamin tenaga tambah nampol, makanya bisa ngimbangin motor batangan 150cc. Untuk mendapatkan 100kpj bukan hal yang sulit jika sudah tau cara narik gasnya dan timing perpindahan giginya.
3. Paling ringan dibanding kakak-kakaknya. Enak diajak bermanufer melalui padatnya kota Jakarta, walaupun lebih enak bebek atau matic untuk kondisi macet, tapi jika dibandingkan motor batangan lain PIES ini dengan tenaga yang besar dan bobot ringan lebih enak untuk stop-n-go.
4. Stabil di kecepatan tinggi. walaupun pada rpm 7000 getaran begitu terasa kencang, tapi ketika lewat di rpm 8000 motor terasa halus dan stabil. Pernah PP ke Bogor via Parung dan keadaan sepi, mudah banget dapet diatas 100kpj dan stabil tanpa goyang.
5. Desainnya Sporty. Mungkin banyak yang bilang varian Pulsar itu gitu-gitu aja dari dulu, udah jadul karena minim facelift, tapi untuk PIES bener-bener futuristis dan sporty desainnya. Kalo kata anak-anak PEGASUS bisa menambah kegantengan 30% wakakak….
6. Kaya teknologi yang jarang ditemui pada motor batangan lainnya. Indikator Aki, Odo dan Tripmeter, Spido Digital, Exhaust Tec, Roller rocker arm, TPS (throttle position sensor), Autochoke.
7. Kapasitas tangki yang lumayan besar jadi jarang-jarang ke SPBU. Biasa ngisi 11lt dimana masih ada cadangan sekitar 2lt. Karena tangki besar dan konsumsi yang irit, saya biasa balik ke SPBU rata-rata 3 minggu sekali 😀
8. Mesinnya bandel. Terbukti sampai saat ini belum pernah ada masalah di my pusy khususnya mengenai mesin. Selama setahun dipakai, selain komponen yang memang rutin di ganti baru tali kopling yang 2 kali diganti, dan over all gak pernah ada masalah berarti pada my pusy.

Kalau dilihat dari jumlah memang terkesan imbang antara kekurangan dan kelebihan, tapi jika dibaca maka bobotnya lebih banyak di kelebihan, terbukti varian pulsar 135 ls ini merupakan yang terlaris dibanding kakak-kakaknya.

Mengenai kesan-kesan sebenarnya sudah tertuang pada ulasan di atas dan sejauh ini kesan saya pada my pusy selalu positif dan negatif untuk BAI dalam hal pelayanan dan sparepart, bisa dimaklumi sih karena masih kalah jauh dibandingkan motor jepang yang sudah sangat lama “menjajah” tanah air ini :p Harapan saya kedepan agar BAI bisa lebih meningkatkan kualitas pelayanan, sparepart, dealer dan segala kekurangan yang ada agar bisa semakin bersaing dengan motor jepang, kan sayang-sayang tuh kualitas motor OK tapi sparepart dan layanan buruk 😀

Jika ada yang kurang berkenan atau ada yang salah mohon dikoreksi CMIIW

Semoga Bermanfaat,

Salam Brotherhood ^_^