Pelajaran dari Kecelakaan #1

Hampir setiap hari sebagian besar warga jabodetabek termasuk saya selalu “mempertaruhkan nyawa” di jalan raya, khususnya di atas dua buah roda yang berputar. Tidak sedikit kecelakaan yang terjadi di ibukota, dan banyak sekali faktor penyebabnya seperti infrastruktur jalan yang kurang memadai, banyaknya volume kendaraan yg melebihi ruas jalan, pengendara yang ugal-ugalan, tidak taat peraturan dan banyak sekali faktor-faktor lainnya.

Melalui tulisan ini saya mau sedikit share tentang kecelakaan yang pernah saya alami dan pelajaran-pelajaran yang saya ambil dari kejadian tersebut.

Kecelakaan Pertama

Saya lupa tanggal kejadiannya, tapi kejadian ini terjadi di saat pulang dari kantor di pojok pesangrahan (jalur angkot S14). Karena jalan yg cuma muat 1 mobil dan 1 motor untuk menyalip, tapi kalau sedang ada kendaraan dari lawan arah berbahaya karena terlalu mepet.

Kondisi jalan saat itu tidak terlalu ramai, di depan saya ada motor bebek berboncengan yang depannya ada mobil sedan, karena saya tidak suka terlalu mepet, maka saya tidak di samping motor, tapi membuntuti di belakangnya agar samping kanan-kiri saya terasa lebih lega. Di belakang saya juga ada beberapa motor yang juga sedang santai tidak mau ambil posisi samping (karena saya dan pengendara di depan memang di tengah).

Tiba-tiba saja motor di depan saya melakukan rem mendadak yang saya ketahui di depannya ada lubang tapi tidak terlalu dalam dan sebenarnya bisa dilalui, tapi mungkin karena kaget pengendara tersebut langsung rem mendadak. Saya pun berhasil melakukan rem tanpa menabrak, saya merasakan agak sedikit mengangkat roda belakang motor saya dan badan agak maju sedikit, tapi tiba-tiba ada hentakan keras terasa di belakang dan saya langsung terpental ke depan dengan motor tetap diam lalu terjatuh ke samping.

Kejadian tersebut langsung menarik perhatian pengendara dan orang-orang sekitar termasuk pengendara yang melakukan rem mendadak, tapi ketika dipanggil orang tersebut nengok sebentar dan langsung lari tancap gas. Saat itu kondisi saya sedang duduk di jalanan dan langsung dibantu berdiri oleh pengendara motor lainnya, saya melihat ke belakang ke arah orang yang menabrak, ternyata orang agak tua bersama istrinya dengan motor honda GL, saya jadi tidak tega.

Ketika berdiri saya langsung menuju ke arah motor saya yang jatuh, tapi orang yang membantu saya berdiri melarang dan berkata “tidak usah dikejar mas orangnya!”, lalu saya jawab “tidak pak, saya mau mendirikan dan memindahkan motor saya”. Pada saat itu cuma ada motor yang hilir mudik dan tidak ada mobil sehingga motor masih bisa lewat.

Dalam hati banyak yang berkecamuk ingin menyalahkan orang yang kabur tadi, tapi saya berusaha menenangkan diri. Lalu saya pulang dan yang saya rasakan di kaki kanan yang agak keseleo. Motor mengalami lecet di visor headlamp sebelah kiri dan tuas kopling yang bengkok.

Sampai di rumah saya istirahat, lalu besoknya izin tidak kerja lalu mengganti tuas kopling pusy dengan tuas kopling Yamaha RX-Z.

Pelajaran yang Saya Ambil

pertama, jangan mengikuti mobil dibagian tengah, karena bisa jadi ada lubang yang bisa mengagetkan kita. Jika memungkinkan ikuti dibagian roda mobil.

kedua, jaga jarak aman dengan kendaraan di depan kita agar jika ada insiden mendadak seperti rem mendadak kita bisa segera mengantisipasi, tapi memang kita tidak akan tahu apakah pengendara di belakang kita melakukan hal yang sama. Tapi minimal kita berusaha safety baik untuk diri kita maupun pengendara lain 🙂

ketiga, jika bisa melakukan pengereman dengan baik daripada harus banting stir ke kiri apalagi ke kanan, karena bisa menyebabkan kita tergelincir bahkan ditabrak oleh kendaraan yang berlawanan arah.

keemmpat, berusaha tenang. Walaupun ini sulit, apalagi ketika posisi kita sebagai korban, minimal jangan sampai ada kontak fisik.

kelima, selalu menggunakan minimal helm dan sarung tangan. Dari kejadian itu tidak ada lecet atau luka benturan yang fatal, karena saya menggunakan helm dan sarung tangan, cuma ada sedikti baret di helm dan sarung tangan yang saya gunakan. Apa jadinya jika kita tidak menggunakan itu?

semoga bermanfaat dan bisa menjadi pelajaran kita semua 🙂

bersambung…

8 thoughts on “Pelajaran dari Kecelakaan #1

  1. Apalagi klo di belakang mobil box,,,BT banget ke-alingan ga bisa liat tembus ke depan. bawaan nya pengen nyalip truss sampe mepet…

    1. Mobil box, truck, bus, n kendaraan besar lainnya emang suka gitu, ambil kanan sambil tetep jaga jarak dan awas dgn kondisi sekitar 😀

  2. pake perlengkapan yang lengkap..
    Jaket+sepatu+celana panjang+helm+sarung tangan..

    Emang kadang para pengendara sepeda motor itu suka seenaknya.. Jadi kita harus terus waspada… waspadalah waspadalah…

    1. Safety riding, safety gear, skill n attitude dalam berkendara 🙂

      Masalahnya di jakarta gak cuma motor yg seenaknya rif, hampir semua pengguna jalan termasuk pejalan kaki. Minimal kita berusaha untuk baik dan sopan di jalan 🙂

  3. sama dengan kejadian ane, cuman waktu itu ane gak jatuh, tapi kaki kiri ane dihantam foot step motor dari belakang bagian tulang kering sebelah kiri kepentok foot step ane sdr, memar deh.. sang pengerem gas pol, ck ck sekarang ninggalin bekas tuh, cz memar di dlm

    nice post bro!

    1. wah… hantem kaki? pake sepatu kan bro? bisa lebih parah luka luarnya tuh klo ngantem gitu, kalo ane waktu itu cuma luka dalem (keseleo)…

Leave a reply to bangfikri Cancel reply