Nyalip Dikira Ngajak Balapan, Lampu Merah Dianggap Posisi Start

Walaupun jalan Jakarta sudah padat dengan kendaraan baik roda 2, 4, 3 sampe gorobak makanan, dan akan semakin padat, tetep aja bagi sebagian bikers jalanan dianggap sirkuit. Jalan padat aja masih salip kanan kiri, potong sana sini, sampe nge-bleyer2 gas atau klakson2 bahkan sirene, apalagi jalan lenggang. Sangat jarang ketemu bikers yang taat aturan dan mengutamakan safety riding.

Woooiiii… Nyadar dong bro, jalanan tuh bukan sirkuit, jalanan tuh sarana umum yang ada berbagai jenis kendaraan yang kemampuannya gak sama. Baru disalip aja udah panas, dikira orang mau ngajak balapan apa? Mental-mental emosional, gak sabaran dan mau menang sendiri tuh yang bikin jalanan di Jakarta makin panas. Apalagi kalo di lampu merah. Beeehh… Udah kayak nungguin lampu start dimulai aja, pas ijo gas langsung dibetot adu akselerasi siapa yang terdepan, dalam hal ini biasanya matic jadi raja di lampu merah, tinggal betot gas langsung ngacir tanpa harus pindah-pindah gigi.

Emang gak boleh ngebut di jalan raya? Kata siapa? Nggak ada yang larang kok tuh. Tapi ya mbok hargai hak hak pengendara lain, lihat kondisi jalan apakah memungkinkan? Apalagi di jakarta yang sangat padat. Bro, janganlah kita membahayakan diri sendiri dan juga orang lain. Kalo kata twitternya yamaha “ngebut boleh asal safety”. Harusnya yang jadi titik tekan di sini safetynya, dan safety itu sendiri bukan hanya sekedar perlengkapan safety yang kita gunakan sepeti helm, sepatu, protektor dll, tapi juga mencakup gaya dan skill riding, taat aturan, juga kecepatan. Ngebut itu juga bisa diartikan melebihi kecepatan rata-rata pengendara sekitar jalan yang kita lalui, coba aja jalan di jalanan kampung yang besarnya cuma muat 2 mobil dengan kecepatan 40-50kpj, padahal rata-rata kecepatan disana adalah 20kpj, pasti langsung diteriakin orang tuh, sama halnya di jalan raya jakarta yang padat yang kecepatan rata-ratanya sekitar 50-70kpj, kalo bro bawa motor sampe 120kpj sangat-sangat berbahaya. Bukan berarti juga membawa dibawah rata-rata itu aman, misalnya di jalan raya tadi bro bawa dengan kecepatan 10kpj, siap-siap di klakson dari belakang atau parahnya bisa ketambak.

Hampir setiap hari saya riding di jalanan Jakarta, melihat kondisi seperti itu yang sepertinya sudah dianggap biasa oleh sebagian besar pengguna jalan. Bukan berarti juga saya orang yang sok suci yang gak pernah salah dan sok taat, sok paling safety di jalan, tapi minimal marilah kita menjadi contoh yang baik bagi pengguna jalan. Yang terpenting adalah usaha kita untuk berubah dan memperbaiki diri dan sekitar kita, masalah berhasil atau tidak kita serahkan kepada Allah, karena yang Dia nilai adalah usaha kita, bukan hasilnya.

Yuuukkkk… Safety gear, safety riding, sopan dan santun di jalan šŸ™‚

Semoga bermanfaat..

Posted with WordPress for BlackBerry.

2 thoughts on “Nyalip Dikira Ngajak Balapan, Lampu Merah Dianggap Posisi Start

  1. setujuu sama bang fikri… ane juga suka ngebut dulu, tp semenjak punya istri baru sadar.
    harusnya mereka juga sadar woiii… yg dijalan itu gk cuma lo doang (emosi). coba lo liat kiri kanan,,, ada ibu2 dan bapak2, ada suami istri yg mungkin istrinya lagi hamil, ada cucu sama kakeknya….
    suatu saat mungkin itu bakal terjadi sama diri lo semua…
    gk cuma buat rider motor tapi semua kendaraan juga… apalagi bis2 (mayasari) yg segede gabannn… gw sumpahin terus tuh tiap hari… :p

    apa yg lo dapetin adalah apa yg lo kerjain.. apalagi klo lo semua banyak di sumpahin orang gara2 kebut2an… mungkin aja saat itu doanya di ijabah.. ^^
    so keep safety riding dari sekarang juga… šŸ™‚

Leave a comment